SINGKIL - Ismet Hidayat, seorang pria berusia 51 tahun, telah mengabdikan dirinya selama hampir 15 tahun sebagai petugas staf Honorer di kantor Sekretariat Baitulmal di Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil. Meski pekerjaannya sering kali dianggap sepele, Ismet menjalani tugasnya dengan penuh semangat dan yakin.
Wajahnya yang ndeso warna kulit agak coklat dan senyum yang selalu terpampang di wajahnya menunjukkan semangat yang tak pernah padam dalam meraih impian. Meski giginya tak seperti orang muda lagi dan terlihat kusam dimakan zaman, Ismet tetap merupakan sosok inspiratif yang disukai oleh seluruh pegawai dan staf kantor lainnya.
Ismet, yang tinggal jarak berkilo - kilometer dari kantornya, terkenal dengan kegigihannya dalam menjalani rutinitas harian. Dia bangun pagi-pagi buta dan sudah menunggu kendaraan yang bisa ditumpanginya untuk pergi ke kantor. Dia terlihat melambai-lambai tangan, mencari tumpangan jenis kendaraan apa saja, baik itu sepeda motor, mobil, atau truk.
Di kantor, Ismet bertanggung jawab atas kegiatan administrasi apa saja layaknya office boy (OB) terutama dalam pelayanan konsumsi makan minum. Selain itu, ia juga sering membantu para pegawai setempat atau Komisioner untuk membelikan kebutuhan tertentu di warung terdekat.
Kisah Ismet Hidayat adalah contoh nyata dari apa artinya menjadi abdi negara. Dia menunjukkan bahwa setiap pekerjaan memiliki nilai dan pentingnya beraktivitas, asalkan dilakukan dengan hati ikhlas dan semangat.
Ismet, memang gagal membina rumah tangga namun, tetap bersemangat dan berharap dapat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Dia selalu bertanya tentang info penerimaan PNS, dan berharap dapat meraih cita-citanya.
Di lingkungannya, Ismet dikenal sebagai orang yang ramah dan selalu berpartisipasi dalam acara-acara kemasyarakatan dan keagamaan. Meski pendapatannya terbatas, dia selalu berusaha untuk hidup hemat dan irit.
Terkadang dia kerap diolok-olok, bahwa dirinya seorang pegawai honorer teladan yang tak kunjung diangkat, namun hal itu dia abaikan. Menganggap angin lalu saja.
Tentang Ismet Hidayat adalah perjalanan profesinya sebagai abdi megara berdedikasi, cinta terhadap pekerjaan, dan semangat yang tak pernah padam perlu diperhitungkan.
Dia adalah contoh nyata bahwa pengabdian tidak selalu harus diukur dengan jabatan atau gaji. Yang paling berharga adalah bagaimana bisa hidup dan cinta terhadap pekerjaan meski pendapatan tak seperti yang diharapkan layak. HK
